Menurut Triatmojo (2004), gas bio adalah campuran gas metan, NOx, dan CO2 sebagai hasil perombakan limbah organik secara anaerob di dalam digester atau reaktor oleh campuran berbagai kelompok mikroorganisme diantaranya adalah bakteri hidrolitik atau fermentatif, bakteri penghasil asetat dan bakteri metanogenik, sedangkan menurut Simamora (1989), gas bio adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Gas bio memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 4800 sampai 6700 kkal/m3, untuk gas metan murni (100 %) mempunyai nilai kalor 8900 kkal/m3. Menurut Maramba (1978) produksi gas bio sebanyak 1275 sampai 4318 liter dapat digunakan untuk memasak, penerangan, menyeterika dan mejalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang per hari.
Kadar BK untuk memproduksi gas bio yang ideal adalah 7 % sampai 9 % karena kisaran ini merupakan kisaran ideal untuk tumbuhnya bakteri fermentatif anaerob. Menurut Triatmojo (2004), bahan isian yang paling baik untuk menghasilkan gas bio adalah bahan yang mengandung sekitar 7 sampai 9 % bahan kering. Apabila bahan kering lebih dari 9 % maka gas bio yang terbentuk akan sulit disalurkan sehingga akan menyumbat pipa pengeluaran, tetapi apabila bahan kering kurang dari 7 % maka kecepatan produksi gas bio akan menurun.
Temperatur yang baik untuk perkembangan bakteri dalam proses fermentasi adalah 35 °C (Harahap et al., 1978). Produksi biogas yang tinggi adalah dari bahan-bahan atau kotoran yang mengandung C dan N dengan perbandingan 30 (C/N = 30) (Sihombing, 1980). Derajat keasaman (pH) optimal untuk proses fermentasi berkisar antar 7 sampai 8. Proses tersebut akan terhambat apabila pH berada pada 6,5 dan berhenti sama sekali pada pH 5,5 (Taiganides, 1980).
Proses fermentasi anaerobik untuk menghasilkan biogas menurut Apandi (1979) merupakan proses tiga tahap. Segolongan mikroorganisme yang fakultatif anaerob bekerja pada bahan organik yang polimerik secara hidrolisa enzimatis dirombak menjadi monomer-monomer yang larut pada tahap pertama. Monomer-monomer yang larut ini pada tahap kedua diubah menjadi asam organik, terutama asam asetat disamping propionat dan laktat. Asam organik ini merupakan substrat bagi tahap ketiga dari dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri methanogenik. Gas methan yang berasal dari asam asetat sekitar 70 %.
Bio gas paling baik diproduksi pada suhu antara 32 dan 37 oC (Anonimus, 1986). Menurut Harahap et al., 1978), bakteri anaerobik bekerja aktif pada pH antara 6,8 sampai 8.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 1986. Biogas, Cara Meningkatkan Produksi Gas. Penerbit Bhratara. Jakarta
Apandi, M. 1979. Pemanfaatan Instalasi Gas Bio dalam Bidang Peternakan. Kertas Kerja Seminar Nasional Lembaga Penelitian Peternakan
Harahap, F., Apandi, M. dan Ginting, S. 1978. Teknologi Gas Bio. Pusat Teknologi Pembangunan. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Junus, Mohammad. 1995. Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Maramba, F. D. 1978. Biogas and Waste Recycling. Maya Farm. Manila, Philippines
Sihombing, D. T. H. 1979. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Simamora, S. 1989. Pengelolaan Limbah Peternakan (Animal Waste Management). Teknologi Energi Gasbio. Fakultas Politeknik Pertanian IPB. Bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen P dan K
Surawiria, U. dan Sastramihardja, I. 1980. Faktor Lingkungan Biotis dan Abiotis di dalam Proses Pembentukan Gas Bio serta Kemungkinan Penggunaan Starter Efektif di dalamnya. Kertas Kerja Lokakarya Pengembangan Energi Non Konvesional. Direktorat Jendral Ketenagaan, Departemen Pertambangan dan Energi
Triatmojo, Suharjono. 2004. Penanganan Limbah Peternakan. Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS). Jurusan Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar