Sistematika
Sistematika kuda menurut Blakely dan Bade (1992), memiliki urutan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata (hewan bertulang belakang)
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia (menyusui)
Ordo : Perisodactyla
Familia : Equidae
Genus : Equus
Species : Equus cabalus
Asal-usul
Sekitar 13 juta tahun yang lalu setelah kehadirannya hewan prakuda, muncullah leluhur kuda yang pertama kali diketahui sebagai Eohippus. Hewan tersebut ukurannya kecil juga, tidak lebih dari seekor serigala, tinggi pundaknya 25-45 cm, kaki depan mempunyai 3 jari tracak. Telinganya kecil tapi kompak, bulunya merupakan bulu furry seperti anjing, ekornya bergerak-gerak, mukanya panjang sehingga memberi tempat cukup untuk gigi yang banyak 44 buah. Karakteristik yang berbeda dari Eohippus bila dibandingkan dengan spesies toritis pendahulunya adalah arah pertumbuhan kakinya. Kaki merupakan adaptasi dari keadaan asli yang berjari lima, yang berubah menjadi empat. Satu jari depan mengalami retraksi menjadi splint (Blakely dan Bade, 1992).
Mesohippus. Sekitar 40 juta tahun yang silam, proses evolusi telah mengubah wujud kuda lebih drastis. Waktu jaman Ologocene, muncul hewan Mesohippus. Mesohippus tampil lebih besar dari pendahulunya, dengan tinggi pundak mempunyai 60 cm. Teracak kecil sudah mulai berkembangpada ketiga jarinya baik kaki depan maupun kaki belakang (Blakely dan Bade, 1992).
Merychippus. Semasa jaman Miocene yaitu sekitar 25 juta tahun yang lalu, muncullah spesies Merychippus sebagai kuda yang benar baru. Ini adalah jenis kuda dengan 3 jari yang penampilannya tegak, tingginya sekitar 100 cm dan mempunyai 3 jari baik pada kaki depan maupun kaki belakang (Blakely dan Bade, 1992).
Pliohippus. Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi (Blakely dan Bade, 1992).
Equus. Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an (Blakely dan Bade, 1992).
Bangsa-bangsa Kuda
Kuda Batak. Kuda ini diketahui tersebar di Tapanuli Utara, terutama di sekitar danau Toba. Bentuknya menyerupai kuda Mongol. Tubuhnya kecil, tingginya kurang dari 1,20 m. Perimbangan tubuhnya baik. Hidung dari kuda ini besar, dan relatif panjang. Kepala sukar ditundukkan secara sempurna karena tengkuknya yang pendek, ekor duduknya tinggi, warna bermacam-macam, tipe kuda beban (Sosroamidjojo dan Soeradji, 1982).
Kuda Sumatra. Kuda ini umumnya berwarna coklat dn coklat tua kemerah-merahan dengan rambut ekor dan kaki bagian bawahnya hitam. Bentuk kepala agak besar denagn leher lebar dan pendek. Rambut kepala kasar dan berdiri. Kakinya langsing dan berbulu di bagian persendiannya (Nusyirwan, 1993).
Kuda American Saddle Horse. American Saddle Horse dikembangkan didaerah-daerah perkebunan di negara bagian Amerika Serikat. Hampir semua Amerika Saddle Horse adalah keturunan dari kuda Denmark yang sangat terkenal karena lomba sejauh 4 mil, yang dilahirkan pada tahun 1839. Karakteristik yang menonjol dari bangsa kuda ini adalah enak dinaiki untuk jarak jauh dan dapat dipekerjakan sambil membawa beban (Blakely dan Bade, 1992).
Kuda Arab. Kuda Arab mungkin berasal dari Mesir, tetapi telah dikembangkan di Arab sampai mencapai bentuk yang ada sekarang. Kemudian dikembang-biakan di Amerika Serikat sejak jaman penjajahan. Karakteristik yang menonjol dari kuda Arab adalah kecepatan daya tahan tubuhnya (stamina) dan kecantikannya. Kuda ini juga terkenal karena mempunyai sifat yang jinak, tampaknya lebih suka bersahabat (berdekatan) dengan manusia (Blakely dan Bade, 1992).
Kuda Hockney. Merupakan keturunan dari kuda jantan Thoroughbred yang disilagnkan denagn kuda betina asli Inggis di daerah Norfolk. Bangsa ini semula merupakan kuda tunggang, tetapi juga dipakai sebagai kuda pekerja (Blakely dan Bade, 1992).
Kuda Thoroughbred. Kuda Thoroughbred dikembangkan oleh keluarga raja Inggris sebelum diimpor ke Amerika. Karena penggunaan di Inggris, muncullah istilah “ olahraga raja” karena bangsawan Inggris baik laki-laki maupun wanitanya mengembangbiakan dan melombakan kuda ini yang penampilannya bagus sekali. Selain kecerdasannya, karakteristik yang menonjol adalah kecepatan lari dan daya tahannya (Blakely dan Bade, 1992).
Kuda Welsh Pony. Bangsa kuda Welsh berasal dari Wales. Daerah yang berat, bergunung-gunung dan tumbuh-tumbuhan yang jarang merupakan seleksi alam sehingga hanya yang paling tangguh saja yang dapat bertahan. Bangsa ini agak lebih besar dari Shetland dan juga terkenal sebagai kuda pony untuk pertunjukan dan sering disilangkan dengan Thoroughbred. Sering digambarkan sebagai kuda pelatih yang kecil, kuda ini juga berguna untuk pacuan, ternak kerja dan untuk berburu (Blakely dan Bade, 1992).
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J and David.H.Bade. 1992. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.
Sosroamidjojo, M. Samad dan Soeradji. 1982. Peternakan Umum. C.V. Yasaguna: Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar