Vitamin A dan β-karoten kadang-kadang diungkapkan untuk hal yang sama, karena β-karoten di dalam tubuh dikonversi menjadi vitamin A. β-karoten merupakan bagian penting dari karoten. Jika tubuh diberi asupan β-karoten maka tubuh akan membentuk vitamin A sesuai yang diperlukan.
Dari 600 jenis karotenoid yang ada di alam, hanya 10% diantaranya yang mempunyai aktivitas sebagai provitamin A, di antaranya β-karoten. Senyawa ini tergolong aman bagi tubuh bila terasup dalam jumlah yang melebihi kebutuhan tubuh, karena kelebihan ini akan terbuang melalui urin, sedangkan kelebihan vitamin A akan terakumulasi dalam hati.
Kebutuhan vitamin A dapat berubah karena tingkat pertumbuhan, umur, intake kalori, kegiatan fisik, dan keadaan khusus seperti kehamilan dan ibu yang sedang menyusui. Satuan takaran untuk vitamin A yang digunakan saat ini adalah Retinol Equivalent (RE), karena satuan ini lebih tepat serta dapat memberikan gambaran sesungguhnya, termasuk pertimbangan masalah penyerapan karoten serta derajat konversinya menjadi vitamin A.
β-karoten stabil pada pH netral dan pH alkalis, akan tetapi tidak stabil oleh pengaruh pH asam, udara, panas, cahaya, dan oksigen. Susut maksimal akibat pemasakan bisa mencapai 30%.
Penelitian dari National Cancer Institute mengaitkan kandungan tinggi beta karoten dengan pencegahan kanker, karena sifat antioksidannya yang melawan kerja destruktif sel-sel kanker. Karoten membantu sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan 'killer cell' alamiah tubuh. Karoten juga baik untuk kesehatan mata. Kekurangan vitamin A atau yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai Avitaminosis A dapat menyebabkan buta ayam atau rabun senja.
0 komentar:
Posting Komentar