Dehorning adalah penghilangan atau pemotongan tanduk. Bangsa sapi perah kebanyakan dipotong tanduknya Karena tanda tidak menguntungkan peternak sapi perah, meskipun peternak ingin mempertahankan pada anak sapi jantan yang dipelihara untuk kerja atau untuk sapi dara atau dua atau tiga kegunaan. Pemotongan tanduk paling baik dilaksanakan dengan membakar pucuk tanduk ketika anak sapi berumur satu atau dua minggu, bisa juga dengan menggosok pucuk tanduk dengan tongkat soda api (cautik) sampai hampir berdarah dengan menggunakan collodion atau dengan menggunakan silinder yang panas ditekankan untuk satu atau dua menit disekitar cincin kuncup tanduk (Williamson,1993).
Dalam penggunaan tongkat soda api, perawatan harus dilakukan sedemikian rupa supaya anak sapi tidak membawa soda api kepada induk sapi pada waktu menyusu sehingga soda api tersebut tidak menyebar dari tempat pelaksanaan terutama kedalam mata. Ini mungkin terjadi bila anak sapi terkena air hujan setelah penggunaan tongkat soda api (Williamson,1993).
Pemotongan tanduk dengan arus listrik dapat juga digunakan pada sapi muda. Suatu cincin baja yang dipanaskan dengan listrik ditekankan pada dasar tanduk sehingga membakar jaringan disekitarnya dan menahan pertumbuhan tanduk. Mereka yang berpengalaman apabila melakukan cara ini hanya mematikan sebagian saja dari dasar tanduk itu dan kemudian tanduk masih tumbuh dalam wujud deformasi yang disebut scur (Blakely,1991).
Sapi yang lebih tua pemotongan tanduknya harus dengan gergaji atau dengan alat pemotongan Barnes. Cara ini akan menyebabkan timbulnya pendarahan (Blakely,1991).Sebenarnya banyak cara yang dipraktekkan untuk pemotongan tanduk sapi. Suatu cara yang akan dipakai sangat tergantung pada umur sapi yang akan dihilangkan tanduknya serta pengalaman yang dipunyai oleh mereka yang akan melaksanakan pekerjaan itu. Sapi muda sering dihilangkan tanduknya dengan menggunakan pasta kimia yang keras (Kalium atau Hidrokside), pasta kimia tersebut dioleskan diseputar pangkal tanduk ketika anak sapi berumur kurang dari satu minggu, sehingga mematikan pertumbuhan dan perkembangan tanduk tersebut (Blakely,1991).
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Williamson and Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
0 komentar:
Posting Komentar